25+ Pengertian Sastra Menurut Para Ahli (Lengkap dari Indonesia & Dunia)
Apa itu sastra? Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, namun jawabannya bisa sangat luas dan beragam. Bagi sebagian orang, sastra adalah kumpulan novel tebal dan puisi-puisi rumit. Bagi yang lain, ia adalah cerminan jiwa dan potret zaman. Pada intinya, sastra adalah sebuah karya seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
Untuk memahami esensinya secara mendalam, cara terbaik adalah dengan merujuk pada pemikiran para pakar. Ada puluhan pengertian sastra menurut para ahli, baik dari Indonesia maupun mancanegara, yang masing-masing menawarkan sudut pandang unik.
Artikel ini akan menjadi panduan terlengkap Anda, merangkum lebih dari 25 definisi sastra dari para tokoh ternama untuk memberikan pemahaman yang utuh dan menyeluruh.
Asal-Usul Kata Sastra
Sebelum menyelami berbagai definisi, penting untuk mengetahui dari mana kata "sastra" itu berasal. Secara etimologi, kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta.
Kata ini terbentuk dari dua akar kata:
- "Sas" yang berarti mengarahkan, mengajar, atau memberi petunjuk.
- "Tra" yang berarti alat atau sarana.
Dengan demikian, secara harfiah, sastra dapat diartikan sebagai "alat untuk mengajar" atau "buku petunjuk". Ini menunjukkan bahwa sejak awal, sastra tidak hanya dipandang sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, dan nilai-nilai luhur kepada masyarakat.
Pengertian Sastra Menurut Para Ahli
Sekarang, mari kita telaah bagaimana para ahli mendefinisikan apa itu sastra. Untuk memudahkan, kita akan membaginya menjadi dua kategori utama: pandangan dari para ahli Indonesia dan para ahli dari mancanegara.
1. Menurut Para Ahli dari Indonesia
Para sastrawan dan akademisi Indonesia memiliki pandangan yang kaya akan konteks lokal dan sosial. Berikut adalah beberapa definisi sastra yang paling berpengaruh.
1. H.B. Jassin
"Sastra adalah pengucapan dengan perasaan yang di dalamnya terdapat pikiran-pikiran dan tanggapan-tanggapan. Sastra adalah cermin kehidupan masyarakat."
Intinya: Menurut H.B. Jassin, sastra merupakan ekspresi perasaan dan pemikiran yang merefleksikan realitas kehidupan sosial di sekitarnya.
2. Sapardi Djoko Damono
"Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial."
Intinya: Sapardi melihat sastra sebagai sebuah institusi sosial yang berfungsi untuk menggambarkan realitas sosial melalui media bahasa.
3. Sumardjo & Saini K.M.
"Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa."
Intinya: Bagi mereka, sastra adalah ekspresi personal yang konkret dan imajinatif, yang disampaikan melalui bahasa untuk memikat pembaca.
4. A. Teeuw
"Sastra adalah karya tulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, serta keindahan dalam isi dan ungkapannya."
Intinya: A. Teeuw menekankan bahwa sastra adalah tulisan yang bernilai seni tinggi karena orisinalitas dan keindahan bahasanya.
5. Mursal Esten
"Sastra adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia."
Intinya: Sastra adalah ungkapan artistik tentang kehidupan manusia yang bertujuan memberikan dampak positif bagi pembacanya.
6. Ajip Rosidi
"Sastra adalah hasil kerja kreatif manusia yang menuangkan pengalaman hidupnya dalam bentuk tulisan, baik yang bersifat imajinatif maupun non-imajinatif."
Intinya: Ajip Rosidi mendefinisikan sastra sebagai hasil kreativitas manusia dalam menuliskan pengalaman hidupnya, baik nyata maupun fiksi.
7. Panuti Sudjiman
"Sastra adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya."
Intinya: Mirip dengan Teeuw, Sudjiman menyoroti sastra sebagai karya yang unggul karena aspek orisinalitas, artistik, dan keindahan.
8. M.S. Hutagalung
"Sastra adalah seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya, yang menonjolkan segi estetis dan artistiknya."
Intinya: Sastra adalah seni berbahasa yang fokus utamanya adalah pada keindahan (estetika) dan nilai seni.
9. Semi
"Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya."
Intinya: Semi mendefinisikan sastra sebagai seni kreatif yang berpusat pada manusia dan kehidupannya, dengan bahasa sebagai alat penyampaian.
10. Ahmad Badrun
"Sastra adalah kegiatan seni yang menggunakan bahasa dan simbol-simbol lain sebagai alat, dan bersifat imajinatif."
Intinya: Menurut Ahmad Badrun, sastra adalah seni imajinatif yang mediumnya tidak hanya bahasa, tetapi juga simbol-simbol lain.
11. Suyitno
"Sastra adalah karya tulis yang isinya merupakan cerminan atau rekaan dari kehidupan nyata yang disajikan dalam bentuk yang menarik."
Intinya: Sastra adalah representasi kehidupan (baik nyata maupun fiksi) yang disajikan secara menarik melalui tulisan.
12. Tarigan
"Sastra adalah sebuah ungkapan atau sarana untuk mengekspresikan pemahaman atau penghayatan seorang sastrawan terhadap kehidupan."
Intinya: Tarigan melihat sastra sebagai wadah bagi sastrawan untuk menuangkan penghayatan mereka atas kehidupan.
2. Menurut Para Ahli dari Mancanegara
Para filsuf dan kritikus sastra dunia telah membentuk fondasi pemahaman sastra modern. Berikut adalah definisi dari beberapa tokoh kunci.
13. Plato
Sastra adalah hasil tiruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra adalah tiruan dari tiruan.
Intinya: Menurut Plato, sastra adalah imitasi (tiruan) dari dunia ide yang sudah merupakan tiruan dari dunia nyata, sehingga nilainya lebih rendah dari kenyataan.
14. Aristoteles
Sastra adalah kegiatan meniru kenyataan (mimesis) yang bisa berisi hal-hal yang pernah ada atau mungkin ada, yang bertujuan untuk menghasilkan penyucian jiwa (katarsis).
Intinya: Berbeda dari gurunya, Aristoteles melihat sastra sebagai tiruan realitas yang bermanfaat untuk memurnikan emosi pembaca (katarsis).
15. Wellek & Warren
"Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra adalah segala sesuatu yang tertulis dan tercetak."
Intinya: Definisi luas dari Wellek & Warren mencakup sastra sebagai segala bentuk tulisan kreatif yang bersifat seni.
16. Terry Eagleton
"Sastra adalah tulisan ‘imajinatif’ dalam arti fiksi, tulisan yang tidak secara harfiah benar."
Intinya: Eagleton menekankan bahwa sastra adalah karya tulis fiksional atau imajinatif yang tidak terikat pada kebenaran faktual.
17. Robert Frost
"Sastra adalah sebuah penampilan dalam kata-kata tentang kehidupan. Sastra adalah sebuah performa dalam kata."
Intinya: Penyair Robert Frost melihat sastra sebagai sebuah pertunjukan atau performa kehidupan yang diekspresikan melalui kata-kata.
18. Leo Tolstoy
"Sastra adalah sarana komunikasi antar manusia yang digunakan untuk menyampaikan perasaan penulis kepada pembaca."
Intinya: Tolstoy memandang sastra sebagai alat komunikasi emosional yang menghubungkan perasaan penulis dengan pembacanya.
19. Ezra Pound
"Sastra adalah berita yang tetap menjadi berita (news that stays news)."
Intinya: Menurut Ezra Pound, karya sastra yang hebat memiliki nilai dan relevansi yang abadi, tidak lekang oleh waktu.
20. Matthew Arnold
"Sastra adalah kritik terhadap kehidupan (criticism of life)."
Intinya: Matthew Arnold berpendapat bahwa fungsi utama sastra adalah untuk menginterpretasikan dan mengkritik kehidupan agar kita bisa memahaminya lebih baik.
21. William Wordsworth
"Sastra (puisi) adalah peluapan spontan dari perasaan-perasaan yang kuat."
Intinya: Sastrawan Romantik ini mendefinisikan sastra (khususnya puisi) sebagai ekspresi emosi yang kuat dan spontan.
22. Horace
"Sastra harus bersifat 'dulce et utile', yaitu indah (menghibur) dan bermanfaat (memberi pengajaran)."
Intinya: Horace menekankan fungsi ganda sastra, yaitu harus mampu memberikan hiburan (dulce) sekaligus pelajaran moral (utile).
Tabel Perbandingan Definisi Sastra
Untuk memudahkan Anda melihat benang merah dari berbagai definisi di atas, berikut adalah tabel ringkasan yang menyoroti fokus utama dari beberapa ahli paling ikonik.
Nama Ahli | Fokus Utama Definisi |
---|---|
H.B. Jassin | Cerminan realitas kehidupan masyarakat. |
Sapardi Djoko Damono | Lembaga sosial yang menggunakan bahasa. |
A. Teeuw | Keindahan artistik dan keaslian karya. |
Plato | Tiruan dari kenyataan (Mimesis). |
Aristoteles | Tiruan kenyataan untuk penyucian jiwa (Katarsis). |
Terry Eagleton | Tulisan yang bersifat imajinatif dan fiksi. |
Horace | Menghibur sekaligus memberi pelajaran (Dulce et Utile). |
Apa Saja Fungsi Sastra?
Dari berbagai definisi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sastra memiliki beberapa fungsi penting bagi kehidupan manusia. Secara umum, fungsi sastra adalah:
- Fungsi Rekreatif: Memberikan hiburan, kesenangan, dan pelarian dari rutinitas bagi para pembacanya.
- Fungsi Didaktik: Memberikan pendidikan, wawasan, dan ajaran moral kepada pembaca melalui cerita dan karakter di dalamnya.
- Fungsi Estetis: Memberikan pengalaman keindahan melalui penggunaan bahasa yang artistik, ritmis, dan penuh gaya.
- Fungsi Moralitas: Mengandung nilai-nilai moral yang dapat menjadi bahan renungan dan panduan bagi pembaca dalam menjalani kehidupan.
Jenis-Jenis Karya Sastra
Secara garis besar, karya sastra dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama. Memahami jenis-jenis karya sastra membantu kita mengklasifikasikan berbagai bentuk tulisan.
- Prosa: Karya sastra berbentuk cerita yang ditulis bebas dan tidak terikat oleh aturan rima, irama, atau baris. Contoh: Novel, cerpen, esai, dan hikayat.
- Puisi: Karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi lebih mengutamakan kepadatan makna dan keindahan bunyi. Contoh: Pantun, syair, gurindam, soneta.
- Drama: Karya sastra yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan. Contoh: Naskah drama, skenario film, opera.
Unsur-Unsur Pembangun Karya Sastra
Setiap karya sastra, baik prosa, puisi, maupun drama, dibangun oleh dua unsur utama. Mengetahui unsur sastra adalah kunci untuk menganalisis sebuah karya.
- Unsur Intrinsik: Unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Meliputi: tema, alur (plot), tokoh dan penokohan, latar (setting), sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.
- Unsur Ekstrinsik: Unsur-unsur yang mempengaruhi karya sastra dari luar. Meliputi: latar belakang penulis, kondisi sosial-politik saat karya dibuat, nilai-nilai yang dianut masyarakat, dan biografi pengarang.
Kesimpulan
Meskipun pengertian sastra menurut para ahli sangat beragam, kita dapat menarik sebuah benang merah yang kuat. Sastra adalah sebuah karya seni kreatif yang menggunakan bahasa sebagai medium utamanya untuk mengekspresikan pengalaman, pemikiran, imajinasi, dan perasaan manusia tentang kehidupan.
Ia bisa menjadi cermin realitas, alat untuk mengajar, sarana hiburan, maupun media kritik sosial. Keragaman definisi ini justru menunjukkan betapa kaya dan dinamisnya dunia sastra itu sendiri. Ia tidak beku, melainkan terus hidup dan berdialog dengan zamannya.
Jadi, menurut Anda, definisi sastra mana yang paling tepat? Atau mungkin Anda punya definisi sendiri? Mari berdiskusi di kolom komentar!
Posting Komentar untuk "25+ Pengertian Sastra Menurut Para Ahli (Lengkap dari Indonesia & Dunia)"