Pengertian Instagram Menurut Para Ahli (Kumpulan Definisi Terlengkap untuk Skripsi & Penelitian)

Di era digital yang serba terhubung, Instagram telah berevolusi dari sekadar aplikasi berbagi foto menjadi fenomena budaya dan pilar komunikasi global. Namun, bagi mahasiswa, akademisi, atau praktisi pemasaran, definisi "Instagram adalah media sosial" saja tidaklah cukup. Untuk membangun argumen yang kokoh dalam skripsi, jurnal, atau strategi konten, diperlukan pengertian Instagram menurut para ahli yang memiliki landasan teori yang kuat.

Artikel ini dirancang khusus untuk Anda. Kami telah mengumpulkan, merangkum, dan menganalisis berbagai definisi Instagram dari para ahli di bidang komunikasi, pemasaran, dan teknologi. Setiap kutipan disertai dengan sumber aslinya, menjadikannya referensi sempurna yang siap Anda kutip untuk berbagai keperluan akademis dan profesional.

Pengertian Instagram Secara Umum

Seorang ahli atau akademisi menganalisis konsep media sosial Instagram untuk landasan teori dan skripsi.
Secara umum, Instagram adalah sebuah platform media sosial dan layanan jejaring sosial berbasis visual yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi foto dan video. Didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger pada tahun 2010, aplikasi ini dengan cepat meraih popularitas karena fokusnya pada konten visual dan kemudahan penggunaan filter digital yang artistik.

Saat ini, Instagram dimiliki oleh Meta Platforms (sebelumnya Facebook, Inc.) dan telah berkembang pesat dengan menambahkan berbagai fitur seperti Stories, Reels, Live, dan platform belanja. Intinya, Instagram adalah kanvas digital di mana individu, komunitas, dan brand dapat menceritakan kisah mereka melalui gambar dan video.

Kumpulan Pengertian Instagram Menurut Para Ahli

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, berikut adalah kumpulan definisi Instagram untuk skripsi dan penelitian yang diambil dari berbagai literatur akademis dan buku karya para ahli terkemuka.

1. Menurut Bambang Dwi Atmoko (2012)

Instagram adalah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.

Sumber: Atmoko, B. D. (2012). Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel. Jakarta: Media Kita.

Analisis Singkat: Definisi ini merupakan salah satu yang paling awal dan fundamental dalam konteks Indonesia. Atmoko menekankan tiga fungsi inti Instagram pada masanya: pengambilan foto, aplikasi filter digital sebagai ciri khas, dan fungsi distribusi konten ke platform lain.

2. Menurut Kaplan dan Haenlein (2010)

Meskipun mendefinisikan media sosial secara umum sebelum popularitas Instagram meledak, teori Kaplan dan Haenlein menjadi landasan teori yang sangat relevan.

Media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.

Sumber: Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons.

Analisis Singkat: Definisi ini menempatkan Instagram sebagai produk dari evolusi internet (Web 2.0). Poin kuncinya adalah user-generated content (UGC) atau konten buatan pengguna, yang merupakan nyawa dari Instagram. Seluruh foto, video, Stories, dan Reels di platform ini adalah bentuk UGC.

3. Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2016)

Dari perspektif pemasaran, para guru manajemen pemasaran ini memberikan definisi yang menjelaskan peran Instagram dalam ekosistem bisnis.

Media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan video satu sama lain dan dengan perusahaan, dan sebaliknya.

Sumber: Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th Edition). Pearson.

Analisis Singkat: Kotler dan Keller menyoroti fungsi Instagram sebagai kanal komunikasi dua arah. Ini bukan lagi sekadar platform siaran satu arah dari brand, melainkan ruang interaktif di mana konsumen dan perusahaan dapat saling berbagi informasi visual dan membangun hubungan.

4. Menurut Rulli Nasrullah (2015)

Sebagai seorang ahli media sosial dari Indonesia, Kang Arul memberikan perspektif yang kaya akan konteks komunikasi dan budaya.

Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual.

Sumber: Nasrullah, R. (2015). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Analisis Singkat: Kutipan tentang Instagram ini, bila diterapkan, menekankan aspek sosial dan komunal. Instagram bukan hanya galeri foto, tetapi juga ruang untuk representasi diri (melalui profil dan feed), interaksi (like, comment), dan pembentukan komunitas virtual (melalui following atau grup).

5. Menurut Caleb T. Carr & Rebecca A. Hayes (2015)

Dua ahli komunikasi ini memberikan definisi yang berfokus pada struktur teknis dan sosial dari platform media sosial.

Jejaring sosial adalah layanan berbasis web atau seluler yang memungkinkan individu untuk (1) membangun profil publik atau semi-publik dalam sistem yang dibatasi, (2) menyusun daftar pengguna lain dengan siapa mereka berbagi koneksi, dan (3) melihat dan menelusuri daftar koneksi mereka dan yang dibuat oleh orang lain dalam sistem.

Sumber: Carr, C. T., & Hayes, R. A. (2015). Social Media: Defining, Developing, and Divining. Atlantic Journal of Communication.

Analisis Singkat: Definisi ini secara teknis membedah apa itu Instagram. Instagram memenuhi ketiga syarat tersebut: pengguna membuat profil, membangun jaringan koneksi (followers/following), dan dapat melihat jaringan koneksi tersebut, yang menjadi dasar dari interaksi sosial di platform.

Sintesis dan Benang Merah dari Berbagai Definisi

Infografis yang merangkum pengertian Instagram menurut para ahli ke dalam empat elemen kunci: platform visual, konten buatan pengguna (UGC), media komunikasi, dan alat pemasaran.
Dari kumpulan pengertian di atas, kita dapat menarik beberapa benang merah untuk membentuk sebuah landasan teori Instagram yang komprehensif. Berdasarkan pandangan para ahli, Instagram dapat didefinisikan melalui empat elemen kunci:
  1. Platform Berbasis Visual: Hampir semua ahli secara implisit atau eksplisit mengakui bahwa kekuatan utama Instagram terletak pada konten foto dan video. Ini adalah medium komunikasi visual (Atmoko).
  2. Platform Konten Buatan Pengguna (UGC): Instagram adalah manifestasi sempurna dari Web 2.0, di mana nilai platform diciptakan oleh aktivitas dan konten dari penggunanya sendiri (Kaplan & Haenlein).
  3. Media Komunikasi Sosial: Lebih dari sekadar galeri, Instagram adalah ruang untuk membangun identitas, berinteraksi, dan membentuk komunitas virtual. Ini adalah alat untuk komunikasi dan ikatan sosial (Nasrullah, Carr & Hayes).
  4. Alat Pemasaran dan Komunikasi Brand: Bagi dunia bisnis, Instagram adalah kanal vital untuk berinteraksi dengan konsumen, membangun citra merek, dan mendistribusikan informasi produk secara dua arah (Kotler & Keller).

Karakteristik Utama Instagram

Visualisasi karakteristik utama Instagram seperti Reels, Stories, dan Hashtag yang saling terhubung dalam sebuah ekosistem digital.
Definisi para ahli di atas didukung oleh karakteristik dan fitur-fitur unik yang dimiliki Instagram. Berikut adalah beberapa di antaranya:
  • Berbagi Foto dan Video: Fitur inti yang menjadi dasar platform.
  • Instagram Stories: Konten vertikal berdurasi singkat yang hilang setelah 24 jam, memungkinkan berbagi momen yang lebih spontan.
  • Reels: Format video pendek vertikal yang dirancang untuk hiburan dan jangkauan luas, menyaingi platform lain seperti TikTok.
  • Hashtag (#): Berfungsi sebagai alat pengkategorian konten, memungkinkan pengguna menemukan postingan dengan tema atau topik yang sama dan membentuk komunitas berbasis minat.
  • Fitur Interaksi: Tombol Like, kolom Comment, Share, dan Direct Message (DM) adalah mesin utama yang mendorong interaksi sosial di platform.
  • Instagram for Business: Akun khusus untuk bisnis yang dilengkapi dengan fitur analitik, tombol kontak, dan kemampuan untuk beriklan, menegaskan perannya sebagai alat pemasaran.

Kesimpulan

Memahami pengertian Instagram menurut para ahli memberikan kita perspektif yang jauh lebih kaya daripada sekadar definisi permukaan. Dari kacamata akademis, Instagram adalah perpaduan antara teknologi Web 2.0, platform ekspresi diri berbasis UGC, ruang interaksi sosial virtual, sekaligus kanal pemasaran yang kuat.

Dengan menggunakan referensi dan kutipan yang disajikan dalam artikel ini, Anda kini memiliki dasar yang kuat untuk analisis dalam tugas, makalah, skripsi, maupun untuk merumuskan strategi digital yang lebih cerdas dan efektif.

Punya referensi pengertian Instagram dari ahli lain? Bagikan di kolom komentar di bawah ini! Mari kita bangun basis pengetahuan ini bersama.

Posting Komentar untuk "Pengertian Instagram Menurut Para Ahli (Kumpulan Definisi Terlengkap untuk Skripsi & Penelitian)"