Penelitian Deskriptif Kualitatif: Pengertian, 7 Jenis, Langkah & Contoh (Lengkap)
Bagi mahasiswa, dosen, atau peneliti pemula, memahami seluk-beluk metodologi penelitian adalah langkah fundamental. Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk menggali fenomena sosial secara mendalam adalah penelitian deskriptif kualitatif. Namun, apa sebenarnya pengertian deskriptif kualitatif itu? Ini bukan sekadar metode untuk "menceritakan" sesuatu, melainkan sebuah pendekatan ilmiah yang sistematis untuk memahami makna di balik sebuah peristiwa, pengalaman, atau interaksi manusia.
Penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah pendekatan riset yang bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, dan menjelaskan secara rinci dan mendalam suatu fenomena sosial atau peristiwa dalam konteks alaminya, tanpa menggunakan angka atau analisis statistik. Fokus utamanya adalah pada "mengapa" dan "bagaimana" suatu fenomena terjadi, bukan sekadar "berapa banyak". Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda, mengupas tuntas metode ini mulai dari pengertian menurut para ahli, karakteristik, tujuan, jenis-jenisnya, langkah-langkah metode deskriptif kualitatif yang sistematis, hingga contoh penelitian deskriptif kualitatif yang konkret.
Memahami Pengertian Deskriptif Kualitatif Menurut Para Ahli
Untuk membangun fondasi pemahaman yang kokoh, sangat penting untuk merujuk pada definisi yang dikemukakan oleh para pakar di bidang metodologi penelitian. Definisi mereka memberikan kerangka kerja yang jelas dan otoritatif. Berikut adalah metode penelitian kualitatif menurut para ahli terkemuka.
1. Sugiyono (2019)
Prof. Dr. Sugiyono adalah salah satu akademisi yang paling sering dirujuk di Indonesia dalam bidang metodologi penelitian.
"Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi."
Sederhananya: Menurut Sugiyono, penelitian kualitatif dilakukan langsung di lokasi kejadian (setting alamiah). Peneliti sendiri adalah alat utama untuk mengumpulkan data (misalnya melalui wawancara atau observasi). Analisisnya berangkat dari data spesifik di lapangan untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan atau pemahaman yang lebih luas (induktif), dan tujuannya adalah memahami makna yang mendalam.
2. Lexy J. Moleong (2017)
Moleong adalah tokoh penting lainnya dalam literatur metodologi penelitian kualitatif di Indonesia.
"Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah."
Sederhananya: Moleong menekankan bahwa tujuan utama metode ini adalah memahami pengalaman subjek penelitian secara menyeluruh (holistik). Hasilnya disajikan dalam bentuk narasi atau deskripsi kata-kata yang kaya, bukan angka, dan dilakukan dalam lingkungan yang sebenarnya.
3. John W. Creswell (2014)
Creswell adalah seorang sarjana internasional yang karyanya menjadi rujukan global dalam penelitian kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran.
"Qualitative research is an approach for exploring and understanding the meaning individuals or groups ascribe to a social or human problem. The process of research involves emerging questions and procedures, data typically collected in the participant’s setting, data analysis inductively building from particulars to general themes, and the researcher making interpretations of the meaning of the data."
Artinya: Creswell mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai pendekatan untuk menjelajahi dan memahami makna yang diberikan oleh individu atau kelompok terhadap suatu masalah sosial. Prosesnya melibatkan pengumpulan data di lokasi partisipan, analisis data secara induktif (dari data spesifik ke tema umum), dan interpretasi makna oleh peneliti.
Tujuan dan Manfaat Utama Penelitian Deskriptif Kualitatif
Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertujuan menguji hipotesis atau mencari hubungan sebab-akibat, tujuan penelitian deskriptif kualitatif lebih berfokus pada eksplorasi dan pemahaman mendalam. Tujuan utamanya adalah untuk mendeskripsikan, menggambarkan, melukiskan, dan menjelaskan sebuah fenomena secara detail, kaya, dan apa adanya.
Secara lebih spesifik, penelitian ini memiliki beberapa manfaat penting:
- Memberikan Pemahaman Mendalam (In-depth Understanding): Mengungkap kompleksitas dan nuansa dari suatu fenomena yang tidak bisa ditangkap oleh angka.
- Menjelajahi Perspektif Subjek: Memberikan suara kepada partisipan untuk menceritakan pengalaman mereka dari sudut pandang mereka sendiri.
- Fleksibilitas dalam Penelitian: Desain penelitian dapat berkembang dan disesuaikan seiring dengan temuan baru di lapangan.
- Mengembangkan Teori Baru: Melalui analisis induktif, peneliti dapat menemukan pola dan tema yang mengarah pada pengembangan teori baru dari bawah (grounded theory).
- Konteks yang Kaya: Menempatkan fenomena dalam konteks sosial, budaya, dan historisnya, sehingga memberikan gambaran yang lebih utuh.
7 Karakteristik Kunci Penelitian Deskriptif Kualitatif
- Menggunakan Latar Alamiah (Natural Setting)
Penelitian dilakukan langsung di tempat fenomena terjadi, seperti sekolah, desa, perusahaan, atau komunitas. Peneliti tidak memanipulasi lingkungan, melainkan berusaha memahami peristiwa sebagaimana adanya.
- Peneliti sebagai Instrumen Kunci (Human as Instrument)
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah alat pengumpul data utama. Melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen, penelitilah yang menyaring, menafsirkan, dan memaknai data yang terkumpul.
- Menggunakan Metode Kualitatif
Data dikumpulkan melalui teknik-teknik seperti wawancara mendalam (in-depth interview), observasi partisipan (participant observation), dan studi dokumentasi (document analysis), yang menghasilkan data berupa kata-kata, gambar, atau narasi.
- Analisis Data Bersifat Induktif
Analisis tidak dimulai dari hipotesis yang sudah ada, melainkan berangkat dari data-data spesifik yang ditemukan di lapangan. Dari data tersebut, peneliti kemudian mencari pola, tema, dan kategori untuk membangun pemahaman atau teori.
- Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Penelitian ini lebih tertarik pada "bagaimana" suatu proses terjadi atau "mengapa" suatu makna terbentuk, daripada hanya melihat hasil akhirnya. Misalnya, bagaimana siswa berinteraksi di kelas, bukan hanya nilai akhir ujian mereka.
- Mengutamakan Makna (Meaning)
Tujuan utamanya adalah menangkap dan memahami perspektif, perasaan, dan pengalaman subjek penelitian. Peneliti berusaha memahami dunia dari sudut pandang partisipan.
- Laporan Bersifat Deskriptif
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi deskriptif yang kaya, sering kali menyertakan kutipan langsung dari wawancara, catatan lapangan, dan analisis dokumen untuk mendukung temuan.
Jenis-jenis Penelitian yang Termasuk Deskriptif Kualitatif
Metode deskriptif kualitatif adalah sebuah payung besar yang menaungi berbagai pendekatan atau jenis-jenis penelitian kualitatif yang lebih spesifik. Setiap jenis memiliki fokus dan tujuan yang sedikit berbeda. Berikut adalah 7 jenis yang paling umum:
- Studi Kasus (Case Study)
Pendekatan ini berfokus pada penyelidikan mendalam terhadap satu "kasus" tunggal atau beberapa kasus, yang bisa berupa individu, kelompok, organisasi, atau peristiwa tertentu dalam konteks kehidupan nyata.
Contoh Judul: "Studi Kasus Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Jakarta: Tantangan dan Strategi Guru." - Etnografi
Etnografi bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan budaya suatu kelompok sosial secara mendalam. Peneliti biasanya terjun langsung dan hidup bersama komunitas yang diteliti dalam waktu yang cukup lama untuk memahami nilai, kepercayaan, dan praktik mereka.
Contoh Judul: "Studi Etnografi Pola Komunikasi dan Interaksi Sosial pada Komunitas Pengemudi Ojek Online di Yogyakarta." - Fenomenologi
Pendekatan ini berfokus pada pemahaman esensi dari pengalaman hidup (lived experience) beberapa individu mengenai suatu fenomena tertentu. Tujuannya adalah untuk menggambarkan makna umum dari pengalaman tersebut.
Contoh Judul: "Studi Fenomenologi Pengalaman Mahasiswa Semester Akhir dalam Menghadapi Stres Akademik Selama Pandemi COVID-19." - Studi Dokumen/Analisis Teks
Penelitian ini menggunakan dokumen (surat, buku harian, arsip, laporan media, dll.) sebagai sumber data utama. Tujuannya adalah menganalisis isi teks untuk menemukan tema, makna, dan pola tertentu.
Contoh Judul: "Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Kasus Korupsi di Dua Media Online Nasional." - Studi Historis
Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu secara sistematis dan objektif dengan mengumpulkan, mengevaluasi, dan mensintesis bukti-bukti untuk menetapkan fakta dan menarik kesimpulan.
Contoh Judul: "Studi Historis Peran Organisasi Perempuan dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1928-1945." - Grounded Theory
Sebuah pendekatan di mana peneliti bertujuan untuk menghasilkan atau membangun sebuah teori yang "membumi" (grounded) dari data yang dikumpulkan di lapangan. Teori ini muncul secara induktif dari analisis data.
Contoh Judul: "Membangun Teori Proses Adaptasi Psikologis Keluarga Pasien Penderita Penyakit Kronis." - Studi Naratif
Fokus penelitian naratif adalah pada cerita (narasi) individu. Peneliti mengumpulkan cerita tentang kehidupan atau pengalaman tertentu dari individu dan kemudian menganalisis serta "menceritakan kembali" narasi tersebut.
Contoh Judul: "Studi Naratif Kisah Hidup dan Perjuangan Atlet Difabel dalam Meraih Prestasi Internasional."
Langkah-langkah Melakukan Penelitian Deskriptif Kualitatif (Step-by-Step)
- Merumuskan Masalah dan Fokus Penelitian
Mulailah dengan mengidentifikasi fenomena yang menarik dan relevan. Rumuskan pertanyaan penelitian yang bersifat terbuka dan eksploratif (biasanya dimulai dengan "Bagaimana" atau "Mengapa").
- Melakukan Tinjauan Pustaka
Pelajari teori dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik Anda. Tinjauan pustaka membantu memperkuat landasan teoretis dan menunjukkan posisi penelitian Anda di antara studi yang sudah ada.
- Menentukan Subjek dan Lokasi Penelitian
Pilih partisipan (informan) dan lokasi yang paling sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Teknik pemilihan subjek biasanya menggunakan purposive sampling (sengaja memilih informan yang kaya akan informasi) atau snowball sampling.
- Merancang dan Melaksanakan Teknik Pengumpulan Data
Pilih teknik yang paling tepat, seperti:
- Wawancara Mendalam: Percakapan terstruktur atau semi-terstruktur untuk menggali informasi, pandangan, dan pengalaman informan secara mendalam.
- Observasi: Pengamatan langsung terhadap perilaku, interaksi, dan suasana di lokasi penelitian. Bisa bersifat partisipatif (peneliti ikut serta) atau non-partisipatif.
- Dokumentasi: Mengumpulkan data dari dokumen, foto, arsip, rekaman, atau artefak lain yang relevan.
- Melakukan Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan secara terus-menerus sejak pengumpulan data dimulai. Tahapan umumnya (menurut Miles & Huberman) meliputi:
- Reduksi Data: Merangkum, memilih, dan memfokuskan data yang relevan dari catatan lapangan atau transkrip wawancara.
- Penyajian Data (Data Display): Mengorganisir data dalam bentuk narasi, matriks, atau bagan agar mudah dipahami.
- Verifikasi/Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing): Mencari pola, tema, dan hubungan antar data untuk menarik kesimpulan sementara yang kemudian diverifikasi kembali dengan data baru.
- Memeriksa Keabsahan Data
Untuk memastikan temuan Anda dapat dipercaya (trustworthy), gunakan teknik validasi seperti triangulasi. Triangulasi bisa dilakukan dengan membandingkan data dari berbagai sumber (wawancara, observasi, dokumen), berbagai metode, atau berbagai peneliti.
- Menyusun Laporan Hasil Penelitian
Tulis laporan akhir secara deskriptif dan naratif. Sajikan temuan Anda dengan didukung oleh kutipan-kutipan data yang kuat, interpretasi yang mendalam, dan kesimpulan yang menjawab pertanyaan penelitian.
Tabel Perbedaan: Deskriptif Kualitatif vs. Deskriptif Kuantitatif
Untuk memperjelas pemahaman, sering kali membantu untuk melihat perbedaan kualitatif dan kuantitatif dalam format deskriptif.
| Aspek | Deskriptif Kualitatif | Deskriptif Kuantitatif |
|---|---|---|
| Tujuan | Memahami, mendeskripsikan, & mengeksplorasi fenomena secara mendalam. | Mengukur, mendeskripsikan frekuensi, rata-rata, & hubungan antar variabel. |
| Jenis Data | Kata-kata, narasi, gambar, observasi (data non-numerik). | Angka, statistik, data numerik hasil survei atau pengukuran. |
| Instrumen Penelitian | Peneliti sendiri (human as instrument), pedoman wawancara, catatan lapangan. | Kuesioner, angket, tes, alat ukur standar. |
| Analisis Data | Interpretatif, induktif, mencari tema dan pola, analisis naratif. | Statistik deskriptif (mean, median, modus, persentase), statistik inferensial. |
| Contoh Judul | "Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Karakter Anak di Era Digital." | "Survei Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Layanan Akademik Universitas X." |
Kesimpulan
Penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah pendekatan yang sangat kuat dan esensial dalam dunia akademik, terutama untuk ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Metode ini memungkinkan peneliti untuk melampaui permukaan dan menyelami kedalaman makna, konteks, dan proses yang membentuk pengalaman manusia. Dengan fokus pada deskripsi yang kaya dan pemahaman holistik, metode ini memberikan wawasan yang tidak dapat diungkap oleh angka dan statistik semata.
Memahami pengertian deskriptif kualitatif, karakteristiknya, hingga langkah-langkah pelaksanaannya adalah bekal krusial bagi setiap peneliti yang ingin menghasilkan karya ilmiah yang bermakna dan berdampak. Metode ini bukan sekadar kumpulan teknik, melainkan sebuah cara pandang untuk melihat dan memahami kompleksitas dunia di sekitar kita.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa perbedaan mendasar antara studi kasus dan fenomenologi?
Perbedaan utamanya terletak pada fokus. Studi kasus berfokus pada penyelidikan mendalam tentang sebuah "kasus" (unit analisis seperti individu, program, atau organisasi) dalam konteksnya. Sementara itu, fenomenologi berfokus pada pemahaman "esensi pengalaman" bersama dari beberapa individu mengenai suatu fenomena. Studi kasus menjawab "apa yang terjadi pada kasus ini?", sedangkan fenomenologi menjawab "seperti apa pengalaman mengalami fenomena ini?".
Berapa jumlah informan yang ideal untuk penelitian kualitatif?
Tidak ada angka pasti. Prinsip dalam penelitian kualitatif bukanlah representasi statistik, melainkan kejenuhan data (data saturation). Artinya, Anda terus menambah informan sampai tidak ada lagi informasi baru atau tema baru yang signifikan yang muncul dari wawancara. Jumlahnya bisa bervariasi dari 5 hingga 25 orang, tergantung pada kompleksitas topik dan kedalaman informasi yang didapat.
Apakah penelitian kualitatif bisa digabungkan dengan kuantitatif?
Sangat bisa. Pendekatan ini disebut metode campuran (mixed methods research). Peneliti dapat menggunakan temuan kualitatif untuk mengembangkan kuesioner kuantitatif (desain eksploratoris), atau menggunakan wawancara kualitatif untuk menjelaskan hasil survei kuantitatif yang mengejutkan (desain eksplanatoris). Menggabungkan keduanya dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan seimbang.



Posting Komentar untuk "Penelitian Deskriptif Kualitatif: Pengertian, 7 Jenis, Langkah & Contoh (Lengkap)"