Pengertian Hygiene dan Sanitasi: Perbedaan, Contoh, dan 6 Prinsip Utamanya

Sering dianggap sama, ternyata hygiene dan sanitasi adalah dua pilar kesehatan yang berbeda namun tak terpisahkan. Memahaminya adalah kunci utama untuk mencegah penyakit, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Keduanya menjadi fondasi penting dalam cara hidup sehat dan standar operasional di berbagai industri, terutama makanan dan perhotelan.

Infografis perbedaan hygiene dan sanitasi, sisi kiri menunjukkan kebersihan diri dan sisi kanan menunjukkan kebersihan lingkungan.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas semua yang perlu Anda ketahui. Mulai dari definisi jelas masing-masing istilah, perbedaan kunci antara keduanya, 6 prinsip penting yang menjadi standar emas, hingga contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Hygiene: Kesehatan Dimulai dari Diri Sendiri

Secara etimologis, kata hygiene berasal dari bahasa Yunani, "Hygea," yang merupakan nama Dewi Kesehatan dalam mitologi Yunani. Hal ini secara langsung mencerminkan fokus utama dari hygiene itu sendiri.

Contoh penerapan hygiene perorangan, seseorang sedang mencuci tangan dengan sabun hingga berbusa di wastafel yang bersih.

Menurut Kementerian Kesehatan RI (Depkes RI), hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya. Sederhananya, hygiene adalah semua praktik yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri untuk mencegah penyebaran penyakit. Fokusnya bersifat personal atau individu.

Contoh Penerapan Hygiene

Praktik hygiene terbagi menjadi beberapa kategori, yang paling umum adalah:

  • Hygiene Perorangan (Personal Hygiene):
    • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet.
    • Mandi secara teratur minimal dua kali sehari.
    • Menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.
    • Merawat kebersihan kuku dengan memotongnya secara rutin.
    • Mengenakan pakaian yang bersih.
  • Hygiene Makanan (Food Hygiene):
    • Mencuci bahan makanan mentah seperti sayur dan buah sebelum diolah.
    • Memisahkan talenan dan pisau untuk bahan mentah (daging) dan makanan matang.
    • Memastikan masakan dimasak hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri berbahaya.

Pengertian Sanitasi: Menciptakan Lingkungan yang Sehat

Jika hygiene berfokus pada individu, maka sanitasi memiliki cakupan yang jauh lebih luas. Kata sanitasi berasal dari bahasa Latin, "Sanitas," yang berarti "kesehatan".

Contoh penerapan sanitasi lingkungan, petugas kebersihan mengelola sampah di tempat pembuangan yang teratur dan bersih.

Definisi sanitasi menurut WHO (World Health Organization) adalah upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Singkatnya, sanitasi adalah upaya menciptakan dan memelihara kesehatan lingkungan agar aman dan sehat untuk ditinggali.

Contoh Penerapan Sanitasi

Contoh nyata dari penerapan sanitasi berfokus pada fasilitas dan lingkungan sekitar kita:

  • Penyediaan Air Bersih: Memastikan sumber dan distribusi air minum bebas dari kontaminasi bakteri E. coli atau polutan kimia.
  • Pengelolaan Limbah: Adanya sistem pembuangan sampah yang tertutup dan diangkut secara berkala, serta pengelolaan air limbah melalui selokan atau drainase yang berfungsi baik.
  • Pengendalian Vektor: Upaya memberantas sarang nyamuk (3M Plus), mencegah perkembangbiakan lalat, kecoa, dan tikus yang dapat menjadi pembawa penyakit.
  • Fasilitas yang Memadai: Tersedianya toilet yang bersih dengan septic tank yang layak, ventilasi udara yang baik di dalam ruangan, dan pencahayaan yang cukup.

Tabel Perbedaan Utama: Hygiene vs Sanitasi

Untuk memahami perbedaannya secara langsung, mari kita lihat tabel perbandingan berikut. Bagian ini adalah kunci untuk membedakan kedua konsep yang sering tertukar.

Aspek Pembeda Hygiene Sanitasi
Fokus Utama Kesehatan dan kebersihan individu/perorangan. Kesehatan dan kebersihan lingkungan/komunitas.
Objek Manusia dan kebiasaannya. Fasilitas fisik dan lingkungan (air, udara, sampah).
Skala Mikro (Personal). Makro (Komunal/Publik).
Tujuan Melindungi diri sendiri dari penyakit. Mencegah penyebaran penyakit melalui media lingkungan.
Contoh Praktis Mencuci tangan sebelum makan. Menyediakan wastafel dengan air bersih dan sabun.

6 Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan Menurut Depkes RI

Dalam industri F&B (restoran, katering, hotel), penerapan hygiene dan sanitasi bukanlah pilihan, melainkan kewajiban. Standar emas di Indonesia merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.

Berikut adalah 6 prinsip utama yang wajib diterapkan:

1. Pemilihan Bahan Makanan

Prinsip ini menekankan bahwa kualitas makanan akhir sangat bergantung pada kualitas bahan mentahnya.

  • Pilih bahan makanan yang segar, tidak rusak, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kebusukan.
  • Pastikan kemasan (jika ada) dalam kondisi baik, tidak sobek atau kalengnya tidak menggembung.
  • Beli bahan dari pemasok yang terpercaya dan memiliki standar kebersihan yang baik.

2. Penyimpanan Bahan Makanan

Cara menyimpan bahan makanan sangat krusial untuk mencegah kontaminasi dan perkembangbiakan bakteri.

  • Pisahkan penyimpanan bahan mentah (terutama daging, unggas, ikan) dari makanan siap santap.
  • Simpan bahan makanan di suhu yang tepat. Suhu ideal chiller adalah 0-5°C, sementara suhu freezer harus di bawah -18°C.
  • Gunakan wadah penyimpanan yang bersih, tertutup, dan berlabel (prinsip FIFO - First In, First Out).

3. Pengolahan Makanan

Tahap ini melibatkan interaksi langsung antara manusia (penjamah makanan) dan makanan, sehingga sangat rentan terhadap kontaminasi.

  • Pastikan penjamah makanan (koki, staf dapur) dalam kondisi sehat, bersih, dan menerapkan personal hygiene yang baik (cuci tangan, pakai apron, penutup kepala).
  • Gunakan peralatan masak yang bersih dan terpisah untuk bahan mentah dan matang.
  • Masak makanan hingga mencapai suhu internal yang aman untuk membunuh mikroorganisme patogen.

4. Penyimpanan Makanan Matang

Setelah dimasak, makanan harus dijaga agar tetap aman hingga disajikan.

  • Segera simpan makanan matang di suhu panas (di atas 60°C) atau dingin (di bawah 5°C).
  • Hindari meletakkan makanan pada "danger zone" (zona bahaya), yaitu rentang suhu 5°C - 60°C, karena pada suhu ini bakteri berkembang biak dengan sangat cepat.
  • Gunakan wadah tertutup untuk melindungi makanan dari lalat atau debu.

5. Pengangkutan Makanan

Jika makanan perlu diantar ke lokasi lain (kasus katering), proses pengangkutan harus menjaga kualitas makanan.

  • Gunakan wadah atau kendaraan khusus yang tertutup dan bersih.
  • Pastikan suhu makanan tetap terjaga selama perjalanan (menggunakan thermos atau cooler box).
  • Pisahkan pengangkutan makanan dengan bahan berbahaya lainnya.

6. Penyajian Makanan

Ini adalah titik akhir sebelum makanan dikonsumsi, dan kebersihannya harus tetap dijaga.

  • Sajikan makanan dengan peralatan (piring, sendok, garpu) yang bersih dan kering.
  • Gunakan penjepit atau sendok khusus untuk mengambil makanan, hindari kontak langsung dengan tangan.
  • Area penyajian harus bersih dan terlindung dari sumber kontaminasi.

Hubungan Tak Terpisahkan Keduanya

Setelah memahami definisi dan contohnya, jelas bahwa hygiene dan sanitasi adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Keduanya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan untuk mencapai tujuan pencegahan penyakit menular secara efektif.

Gunakan analogi kuat ini:

Upaya mencuci tangan (hygiene) akan sia-sia jika air yang digunakan tercemar (sanitasi buruk). Sebaliknya, fasilitas toilet terbersih di dunia (sanitasi baik) tidak akan berguna jika penggunanya tidak mencuci tangan setelahnya (hygiene buruk).

[KESIMPULAN]

Secara ringkas, hygiene adalah tentang menjaga kebersihan diri sendiri, sementara sanitasi berfokus pada penciptaan lingkungan yang sehat. Keduanya harus berjalan beriringan untuk menciptakan standar kesehatan yang optimal, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam operasional bisnis.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip di atas secara konsisten, kita tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kesehatan orang-orang di sekitar kita.

Posting Komentar untuk "Pengertian Hygiene dan Sanitasi: Perbedaan, Contoh, dan 6 Prinsip Utamanya"