20+ Pengertian Nilai Menurut Para Ahli (Lengkap: Fungsi, Ciri & Jenisnya)
Setiap tindakan yang kita ambil, pilihan yang kita buat, dan cara kita memandang dunia, semuanya berakar pada sesuatu yang tak terlihat namun sangat kuat: nilai. Pernahkah Anda berpikir mengapa kejujuran dianggap penting atau mengapa gotong royong dihargai tinggi dalam masyarakat kita? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini terletak pada pemahaman mendalam tentang konsep nilai. Artikel ini akan menjadi panduan terlengkap Anda untuk memahami pengertian nilai menurut para ahli, mulai dari definisi fundamental hingga analisis mendalam mengenai fungsi, ciri-ciri, jenis, serta perbedaannya dengan norma.

Apa Itu Nilai? Memahami Definisi Secara Umum
Sebelum kita menyelami pemikiran para pakar, penting untuk memahami apa itu nilai secara umum. Secara sederhana, nilai adalah keyakinan atau standar yang bersifat abstrak mengenai apa yang dianggap baik, benar, indah, dan diinginkan oleh individu atau kelompok dalam masyarakat. Nilai berfungsi sebagai prinsip atau pedoman yang mengarahkan perilaku, sikap, dan keputusan seseorang. Karena sifatnya yang abstrak, nilai tidak bisa kita sentuh atau lihat, tetapi dampaknya sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Nilai Menurut Para Ahli (Lengkap)
Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif, mari kita telaah berbagai definisi dan pengertian nilai menurut para ahli sosiologi, filsafat, dan antropologi terkemuka.
1. Prof. Dr. Notonegoro
Nilai adalah sesuatu yang berharga, yang berguna bagi kehidupan jasmani dan rohani manusia. Notonegoro membaginya menjadi tiga jenis utama: nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian.
Definisi dari Notonegoro sangat berpengaruh dalam studi Pancasila dan sosiologi di Indonesia. Ia menekankan aspek kegunaan atau keberhargaan nilai bagi seluruh aspek kehidupan manusia.
2. Max Scheler
Nilai adalah kualitas atau "tatanan hati" (ordo amoris) yang muncul dalam tindakan dan preferensi seseorang, terlepas dari barang atau objek yang memilikinya.
Sebagai seorang filsuf, Max Scheler melihat nilai sebagai entitas objektif yang memiliki hierarki, mulai dari nilai kenikmatan (terendah) hingga nilai kekudusan (tertinggi).
3. Eduard Spranger
Nilai adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.
Spranger mengidentifikasi enam jenis orientasi nilai individu: nilai teori, ekonomi, estetika, sosial, politik, dan religi.
4. Robert M.Z. Lawang
Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai tersebut.
Definisi ini menyoroti fungsi nilai sebagai standar yang mempengaruhi interaksi dan perilaku sosial seseorang.
5. Kimball Young
Nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.
Menurut Kimball Young, nilai sering kali tertanam begitu dalam sehingga individu tidak menyadari bahwa perilakunya didasarkan pada asumsi-asumsi tersebut.
6. Milton Rokeach
Nilai adalah suatu keyakinan yang bersifat tahan lama tentang cara bertingkah laku atau tujuan akhir tertentu yang lebih disukai secara pribadi atau sosial daripada cara bertingkah laku atau tujuan akhir yang berlawanan.
Rokeach membedakan antara nilai instrumental (cara berperilaku, contoh: jujur) dan nilai terminal (tujuan akhir, contoh: kedamaian).
7. A.W. Green
Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek, ide, atau orang.
Green menekankan adanya keterlibatan aspek emosional atau perasaan dalam sebuah nilai.
8. Woods
Nilai merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Definisi ini menegaskan bahwa nilai bersifat relatif langgeng dan berfungsi sebagai kompas dalam navigasi kehidupan sosial.
9. Koentjaraningrat
Nilai adalah suatu konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai apa yang mereka anggap amat mulia dan berharga.
Sebagai antropolog terkemuka Indonesia, Koentjaraningrat melihat nilai sebagai bagian dari sistem budaya yang dianut bersama oleh suatu masyarakat.
10. Sidi Gazalba
Nilai bersifat abstrak, ia semacam ideal. Nilai bukan benda konkret, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah, melainkan soal penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki.
Sidi Gazalba menyoroti sifat abstrak dan ideal dari nilai, yang lebih berkaitan dengan preferensi dan penghayatan daripada sekadar logika benar-salah.
11. Soerjono Soekanto
Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
Definisi klasik dalam sosiologi yang menekankan dualisme baik dan buruk sebagai inti dari konsep nilai.
12. Anthony Giddens
Nilai adalah gagasan-gagasan yang dipegang oleh individu atau kelompok tentang apa yang diinginkan, patut, baik atau buruk.
Sosiolog modern ini melihat nilai sebagai gagasan kolektif yang mendefinisikan standar moral dan etika dalam suatu budaya.
13. Clyde Kluckhohn
Nilai adalah sebuah konsepsi, eksplisit atau implisit, yang menjadi ciri khas seorang individu atau kelompok, tentang hal yang diinginkan yang memengaruhi pilihan dari cara, sarana, dan tujuan tindakan yang tersedia.
Kluckhohn memberikan definisi yang sangat komprehensif, mencakup sifat nilai yang bisa disadari (eksplisit) atau tidak disadari (implisit) dan perannya dalam proses pengambilan keputusan.
14. Horton dan Hunt
Nilai adalah gagasan tentang apakah suatu pengalaman itu berarti atau tidak berarti.
Definisi ini sangat sederhana namun mendalam, mengaitkan nilai dengan cara kita memberi makna pada pengalaman hidup.
15. Charles Taylor
Nilai adalah kerangka kerja moral yang memberikan makna pada hidup kita dan menentukan apa yang penting bagi kita.
Sebagai seorang filsuf, Taylor melihat nilai sebagai fondasi dari identitas moral seseorang.
16. M.Z. Arifin
Nilai adalah suatu kualitas atau harga dari sesuatu, yang membuatnya disukai, diinginkan, berguna, atau menjadi objek kepentingan.
17. Walter G. Everett
Nilai adalah kualitas yang kita berikan pada objek atau pengalaman yang memuaskan keinginan, kebutuhan, atau minat kita.
18. John Dewey
Nilai adalah hasil dari penilaian (valuation), yaitu proses menimbang-nimbang sesuatu sebelum mengambil keputusan.
19. Bambang Daroeso
Nilai adalah suatu kualitas dari suatu hal yang menjadikannya dapat disukai, diinginkan, berguna, atau menjadi suatu objek kepentingan.
20. Robin Williams Jr.
Nilai adalah standar-standar yang diterima secara umum oleh anggota suatu masyarakat untuk menentukan apa yang baik dan buruk, serta apa yang penting dan tidak penting.
Apa Saja Ciri-Ciri Nilai?
Dari berbagai definisi di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa ciri-ciri utama dari nilai:
- Terbentuk Melalui Sosialisasi: Nilai tidak diwariskan secara biologis, melainkan dipelajari melalui interaksi dengan keluarga, sekolah, teman, dan masyarakat.
- Bersifat Abstrak: Nilai adalah sebuah konsep atau ide, bukan objek fisik yang bisa disentuh atau dilihat.
- Mempengaruhi Perilaku: Nilai berfungsi sebagai panduan yang mengarahkan sikap, pilihan, dan tindakan seseorang.
- Memiliki Aspek Emosional: Nilai sering kali terhubung dengan perasaan bangga, bersalah, senang, atau malu.
- Dibagikan Secara Kolektif: Umumnya, suatu nilai dianut bersama oleh anggota suatu kelompok atau masyarakat.
- Relatif Tahan Lama (Durable): Nilai cenderung bertahan lama dan tidak mudah berubah, meskipun perubahan tetap mungkin terjadi seiring waktu.
Fungsi Penting Nilai dalam Kehidupan Bermasyarakat
Nilai memegang peranan krusial dalam menjaga keteraturan dan keberlangsungan hidup masyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:
- Sebagai Petunjuk Arah (Standar Perilaku): Nilai memberikan standar tentang apa yang dianggap benar dan salah, pantas dan tidak pantas. Ini membantu individu menavigasi kehidupan sosial tanpa kebingungan.
- Sebagai Pendorong (Motivator) Tindakan: Keyakinan terhadap suatu nilai (misalnya, kesuksesan) dapat mendorong seseorang untuk bekerja keras dan berusaha mencapai tujuannya.
- Sebagai Benteng Perlindungan dan Kontrol Sosial: Nilai berfungsi sebagai alat kontrol sosial yang menjaga agar perilaku individu tidak menyimpang dari harapan masyarakat.
- Sebagai Alat Solidaritas Kelompok: Kepemilikan nilai yang sama dapat memperkuat ikatan dan rasa persatuan di antara anggota kelompok atau masyarakat.
- Sebagai Penentu Peran Sosial: Nilai turut menentukan peran dan status yang diharapkan dari seseorang dalam struktur sosial (misalnya, nilai kepatuhan seorang anak kepada orang tua).
Jenis-Jenis Nilai (Klasifikasi Paling Populer)
Salah satu cara terbaik untuk memahami jenis-jenis nilai adalah melalui klasifikasi yang diperkenalkan oleh seorang ahli dari Indonesia.
Menurut Prof. Dr. Notonegoro
Nilai Material
Definisinya adalah segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani (fisik) manusia. Nilai ini bersifat konkret dan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh tubuh.
- Contoh: Makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal (rumah).
Nilai Vital
Definisinya adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas. Nilai ini bersifat fungsional untuk mendukung produktivitas.
- Contoh: Buku dan alat tulis bagi pelajar, cangkul bagi petani, komputer bagi programmer.
Nilai Kerohanian
Definisinya adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani (batin) manusia. Nilai ini bersifat abstrak dan menyangkut kepuasan batin. Notonegoro membaginya lagi menjadi empat macam:
- Nilai Kebenaran: Bersumber dari akal atau rasio manusia (logika, ilmu pengetahuan).
- Nilai Keindahan (Estetika): Bersumber dari unsur perasaan atau intuisi manusia (seni, musik, pemandangan alam).
- Nilai Kebaikan (Moral): Bersumber dari unsur kehendak atau karsa manusia (etika, sopan santun, menolong sesama).
- Nilai Religius: Merupakan nilai kerohanian tertinggi yang bersifat mutlak dan abadi, bersumber dari kepercayaan atau keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Perbedaan Mendasar: Nilai vs Norma
Banyak orang sering bingung membedakan antara nilai dan norma. Keduanya memang terkait erat, tetapi tidak sama. Norma adalah perwujudan konkret dari nilai. Berikut tabel perbedaan nilai dan norma:
Aspek Pembeda | Nilai | Norma |
---|---|---|
Sifat | Abstrak, berupa ide atau konsep. | Konkret, berupa aturan yang nyata. |
Wujud | Keyakinan di dalam pikiran, bersifat ideal. | Aturan tertulis atau tidak tertulis. |
Sanksi | Tidak tegas, bersifat sosial (celaan, rasa bersalah, pujian). | Tegas dan nyata (hukuman, denda, pengucilan, penghargaan). |
Contoh | Kejujuran, keadilan, kesopanan, kesetiaan. | Dilarang mencuri, harus membayar pajak, menyapa orang yang lebih tua. |
Contoh Konkret Nilai dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk membuatnya lebih jelas, berikut beberapa contoh nilai dalam masyarakat dan bagaimana ia terwujud dalam tindakan:
- Nilai Kejujuran: Seorang siswa yang menemukan dompet di kantin memilih untuk menyerahkannya kepada guru daripada mengambil isinya. Tindakannya didasari oleh keyakinan bahwa kejujuran adalah hal yang baik dan benar.
- Nilai Gotong Royong: Warga sebuah desa bersama-sama bekerja bakti membersihkan selokan dan lingkungan sekitar. Mereka melakukannya karena meyakini bahwa kebersamaan dan kerja sama adalah hal yang berharga untuk kepentingan umum.
- Nilai Religius: Seseorang secara rutin menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. Tindakan ini didorong oleh keyakinan dan nilai ketakwaan kepada Tuhan.
- Nilai Kedisiplinan: Seorang karyawan selalu datang ke kantor tepat waktu setiap hari. Perilaku ini mencerminkan nilai disiplin dan penghargaan terhadap waktu.
Kesimpulan
Memahami pengertian nilai menurut para ahli memberikan kita wawasan yang mendalam bahwa nilai adalah fondasi tak terlihat yang membangun struktur masyarakat, membentuk kepribadian individu, dan mengarahkan jalannya peradaban. Dari Notonegoro hingga Max Scheler, para pakar sepakat bahwa nilai adalah standar abstrak tentang apa yang dianggap berharga, yang berfungsi sebagai kompas moral dan sosial.
Nilai memiliki ciri khas, menjalankan fungsi krusial, dan terbagi ke dalam berbagai jenis, seperti yang diklasifikasikan secara brilian oleh Notonegoro. Dengan memahami perbedaan esensial antara nilai yang abstrak dan norma yang konkret, kita dapat menganalisis fenomena sosial dengan lebih tajam. Pada akhirnya, pemahaman ini tidak hanya penting bagi akademisi, tetapi juga bagi setiap individu yang ingin hidup secara lebih sadar dan bermakna dalam masyarakat.
Posting Komentar untuk "20+ Pengertian Nilai Menurut Para Ahli (Lengkap: Fungsi, Ciri & Jenisnya)"