Panduan Terlengkap Fa'il dalam Ilmu Nahwu (Pengertian, I'rab, Jenis, dan Kaidah Penting)
Selamat datang para penuntut ilmu bahasa Arab! Jika Anda ingin menguasai cara menyusun kalimat bahasa Arab yang benar, maka memahami konsep Fa'il (فَاعِل
) adalah sebuah keharusan mutlak. Fa'il merupakan salah satu dari pilar utama dalam struktur kalimat kerja atau Jumlah Fi'liyyah (جُمْلَةٌ فِعْلِيَّةٌ
). Ia adalah "aktor" atau "subjek" yang melakukan suatu perbuatan. Namun, penting untuk tidak tertukar sejak awal: Fa'il adalah istilah untuk posisi subjek dalam Ilmu Nahwu (tata bahasa), sedangkan Isim Fa'il adalah istilah untuk bentuk kata pelaku dalam Ilmu Sharaf (morfologi), seperti kata كَاتِبٌ
(penulis) dari kata kerja كَتَبَ
(menulis). Artikel ini akan fokus sepenuhnya pada Fa'il dari kacamata Ilmu Nahwu.
Mari kita selami bersama setiap detail tentang Fa'il, mulai dari pengertian dasarnya hingga kaidah-kaidah penting yang akan membuat pemahaman Anda semakin kokoh.
Apa Itu Fa'il? (Pengertian Lengkap)
Untuk memahami Fa'il secara menyeluruh, kita perlu melihatnya dari dua sisi: bahasa dan istilah.
- Secara Bahasa (Etimologi): Kata fa'il (
فَاعِل
) berasal dari kata kerja fa'ala (فَعَلَ
) yang berarti "melakukan" atau "mengerjakan". Jadi, secara harfiah, fa'il berarti "pelaku" atau "yang melakukan perbuatan". - Secara Istilah (Terminologi Nahwu): Para ulama Nahwu mendefinisikan Fa'il sebagai:
"Isim marfu' yang didahului oleh fi'il mabni lil ma'lum (kata kerja aktif) dan menunjukkan pelaku dari perbuatan tersebut."
Definisi ini mungkin terdengar teknis, tetapi sebenarnya sangat logis. Mari kita pecah menjadi syarat-syarat sebuah kata bisa disebut sebagai Fa'il:
- Harus berupa Isim: Fa'il haruslah berupa kata benda (misalnya: guru, buku), kata ganti (misalnya: dia, mereka), atau frasa yang dihukumi sebagai isim. Ia tidak mungkin berupa kata kerja (fi'il) atau huruf (harf).
- Harus ber-i'rab Rafa' (Marfu'): Ini adalah hukum mutlak. Posisi Fa'il dalam kalimat selalu dalam keadaan rafa' (marfu'). Tanda-tandanya akan kita bahas secara rinci di bawah.
- Posisinya Harus Setelah Fi'il: Fa'il wajib datang setelah kata kerjanya. Jika ada isim marfu' yang datang sebelum kata kerja, ia tidak lagi disebut Fa'il, melainkan Mubtada'.
- Fi'il-nya Harus Aktif (Mabni lil Ma'lum): Kata kerja yang mendahului Fa'il haruslah dalam bentuk aktif (misalnya: memukul, membaca, menulis), bukan pasif (misalnya: dipukul, dibaca, ditulis). Jika fi'il-nya pasif, maka isim marfu' setelahnya disebut Na'ibul Fa'il.
Hukum dan Tanda I'rab Fa'il (Wajib Selalu Marfu')
Ini adalah kaidah emas dalam pembahasan Fa'il: Hukum I'rab untuk Fa'il adalah selalu Rafa' (marfu') tanpa terkecuali. Meskipun begitu, tanda rafa' pada sebuah isim bisa berbeda-beda tergantung pada bentuk isim tersebut.
Tabel berikut merangkum semua tanda rafa' yang mungkin Anda temukan pada Fa'il.
Bentuk Isim | Tanda Rafa' | Contoh Kalimat (Arab, Transliterasi, Arti) |
---|---|---|
Isim Mufrad (Tunggal) | Dhammah (ـُ ) |
قَرَأَ الطَّالِبُ الْكِتَابَ (Qara'a ath-thaalibu al-kitaaba)Seorang siswa (lk) telah membaca buku itu. |
Jamak Taksir (Plural tak beraturan) | Dhammah (ـُ ) |
ذَهَبَ الرِّجَالُ إِلَى الْمَسْجِدِ (Dzahaba ar-rijaalu ilal masjidi)Para lelaki telah pergi ke masjid. |
Jamak Muannats Salim (Plural feminin beraturan) | Dhammah (ـُ ) |
جَاءَتِ الْمُسْلِمَاتُ (Jaa'ati al-muslimatu)Para muslimah telah datang. |
Isim Mutsanna (Ganda/Dual) | Alif (ـَا ) |
نَجَحَ الطَّالِبَانِ فِي الْاِمْتِحَانِ (Najaha ath-thaalibaani fil imtihaani)Dua orang siswa (lk) telah lulus ujian. |
Jamak Mudzakkar Salim (Plural maskulin beraturan) | Wawu (ـُو ) |
صَلَّى الْمُؤْمِنُوْنَ فِيْهِ (Shallaa al-mu'minuuna fiihi)Orang-orang beriman (lk) shalat di dalamnya. |
Asma'ul Khamsah (5 Isim Spesial) | Wawu (و ) |
قَالَ أَبُوْكَ الْحَقَّ (Qaala abuuka al-haqqa)Ayahmu telah mengatakan kebenaran. |
Jenis-Jenis Fa'il dan Contohnya
Secara garis besar, Fa'il dalam kalimat dapat muncul dalam tiga bentuk utama.
1. Fa'il Isim Zhahir (Tampak Jelas)
Ini adalah jenis Fa'il yang paling umum dan mudah dikenali. Isim Zhahir (اِسْمٌ ظَاهِرٌ
) berarti nama atau kata yang bentuknya tampak jelas dan tertulis dalam kalimat. Semua contoh pada tabel i'rab di atas adalah contoh Fa'il Isim Zhahir.
- Contoh Mufrad:
نَامَ الْوَلَدُ
(Naama al-waladu) - Anak laki-laki itu tidur. - Contoh Mutsanna:
دَخَلَ الْمُهَنْدِسَانِ
(Dakhala al-muhandisaani) - Dua insinyur itu masuk. - Contoh Jamak:
يَلْعَبُ الْأَطْفَالُ فِي الْحَدِيْقَةِ
(Yal'abu al-athfaalu fil hadiiqati) - Anak-anak itu bermain di taman.
2. Fa'il Isim Dhamir (Kata Ganti)
Fa'il juga bisa berbentuk Dhamir (ضَمِيْرٌ
) atau kata ganti. Dhamir ini bisa terlihat menyatu dengan fi'il-nya (bariz muttashil) atau tersembunyi di dalam fi'il-nya (mustatir).
Perhatikan tasrif (konjugasi) kata kerja كَتَبَ
(kataba - telah menulis) berikut untuk melihat di mana letak Fa'il dhamir-nya.
Dhamir | Fi'il Madhi | Fa'il (Subjek) |
---|---|---|
هُوَ (dia, lk) | كَتَبَ | Dhamir Mustatir (tersembunyi, takdirnya هُوَ ) |
هُمَا (mereka berdua, lk) | كَتَبَا | Alif al-Itsnain (ا ) |
هُمْ (mereka, lk) | كَتَبُوْا | Wawu al-Jama'ah (وْا ) |
هِيَ (dia, pr) | كَتَبَتْ | Dhamir Mustatir (tersembunyi, takdirnya هِيَ ) |
هُمَا (mereka berdua, pr) | كَتَبَتَا | Alif al-Itsnain (ا ) |
هُنَّ (mereka, pr) | كَتَبْنَ | Nun an-Niswah (نَ ) |
أَنْتَ (kamu, lk) | كَتَبْتَ | Ta' al-Fa'il (تَ ) |
أَنْتُمَا (kalian berdua) | كَتَبْتُمَا | Ta' al-Fa'il (تُمَا ) |
أَنْتُمْ (kalian, lk) | كَتَبْتُمْ | Ta' al-Fa'il (تُمْ ) |
أَنْتِ (kamu, pr) | كَتَبْتِ | Ta' al-Fa'il (تِ ) |
أَنْتُنَّ (kalian, pr) | كَتَبْتُنَّ | Ta' al-Fa'il (تُنَّ ) |
أَنَا (saya) | كَتَبْتُ | Ta' al-Fa'il (تُ ) |
نَحْنُ (kami/kita) | كَتَبْنَا | Na al-Fa'ilin (نَا ) |
3. Fa'il Mashdar Muawwal (Tingkat Lanjut)
Ini adalah bentuk Fa'il yang lebih kompleks, namun penting untuk diketahui agar pemahaman Anda lebih unggul. Mashdar Muawwal (مَصْدَرٌ مُؤَوَّلٌ
) adalah gabungan dari huruf seperti أَنْ
(an) atau أَنَّ
(anna) dengan kalimat setelahnya, yang secara makna bisa ditakwil atau diartikan menjadi satu kata benda (mashdar).
Contoh:
يَسُرُّنِي أَنْ تَجْتَهِدَ
(Yusurrunii an tajtahida)
Artinya: Menyenangkanku bahwa kamu bersungguh-sungguh.
Dalam kalimat ini, yang menjadi Fa'il (pelaku yang "menyenangkan") adalah frasa أَنْ تَجْتَهِدَ
. Frasa ini bisa ditakwil menjadi satu kata: اِجْتِهَادُكَ
(ijtihaduka - kesungguhanmu). Sehingga, takdir kalimatnya adalah يَسُرُّنِي اجْتِهَادُكَ
(Kesungguhanmu menyenangkanku).
5 Kaidah Emas Seputar Fa'il (Wajib Tahu!)
Berikut adalah beberapa aturan penting yang harus selalu Anda ingat ketika berhadapan dengan Fa'il.
- Fi'il Selalu Mufrad (Tunggal)
Jika Fa'il-nya adalah Isim Zhahir (bukan dhamir), maka kata kerjanya selalu dalam bentuk tunggal (mufrad), meskipun Fa'il-nya berbentuk ganda (mutsanna) atau jamak.
- Benar:
قَامَ الطَّالِبَانِ
(Qaama ath-thaalibaani) - Dua siswa itu berdiri. - Salah:
قَامَا الطَّالِبَانِ
- Benar:
قَامَ الطُّلَّابُ
(Qaama ath-thullaabu) - Para siswa itu berdiri. - Salah:
قَامُوْا الطُّلَّابُ
- Benar:
- Kesesuaian Gender (Muannats & Mudzakkar)
Fi'il harus sesuai dengan gender Fa'il-nya. Jika Fa'il-nya mudzakkar (maskulin), fi'il-nya juga mudzakkar. Jika Fa'il-nya muannats (feminin), fi'il-nya juga diberi tanda ta'nits (feminin), yaitu huruf
تْ
di akhir fi'il madhi atauتـ
di awal fi'il mudhari'.- Mudzakkar:
جَاءَ مُحَمَّدٌ
(Jaa'a Muhammadun) - Muhammad telah datang. - Muannats:
جَاءَتْ فَاطِمَةُ
(Jaa'at Faathimatu) - Fatimah telah datang.
- Mudzakkar:
- Hukum Penambahan Ta' Ta'nits
Penambahan
تْ
(ta' ta'nits) pada fi'il hukumnya bisa wajib atau boleh (jaiz). Hukumnya wajib jika Fa'il adalah isim zhahir muannats hakiki (menunjukkan makhluk hidup) dan tidak terpisah dari fi'il-nya. Hukumnya boleh jika Fa'il-nya muannats majazi (benda mati) atau terpisah dari fi'il-nya oleh kata lain. - Posisi Fa'il Tidak Boleh Mendahului Fi'il
Seperti yang telah disebutkan, Fa'il harus terletak setelah fi'il. Jika isim marfu' diletakkan di depan, ia menjadi Mubtada' dan kalimatnya berubah menjadi Jumlah Ismiyyah.
- Jumlah Fi'liyyah:
نَجَحَ الطَّالِبُ
(Najaha ath-thaalibu) - Siswa itu telah berhasil. (ath-Thalibu = Fa'il) - Jumlah Ismiyyah:
الطَّالِبُ نَجَحَ
(Ath-thaalibu najaha) - Siswa itu, ia telah berhasil. (ath-Thalibu = Mubtada', fa'il dariنَجَحَ
adalah dhamir mustatirهُوَ
).
- Jumlah Fi'liyyah:
- Bentuk Fa'il Lainnya
Selain isim biasa dan dhamir, Fa'il juga bisa berupa Isim Isyarah (kata tunjuk) atau Isim Maushul (kata sambung).
- Isim Isyarah:
قَالَ هَذَا الرَّجُلُ
(Qaala haadzaa ar-rajulu) - Laki-laki ini berkata. - Isim Maushul:
جَاءَ الَّذِيْ أُحِبُّهُ
(Jaa'a alladzii uhibbuhu) - Telah datang orang yang aku cintai.
- Isim Isyarah:
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa perbedaan mendasar antara Fa'il dan Na'ibul Fa'il?
Perbedaan utamanya terletak pada bentuk kata kerjanya. Fa'il adalah subjek untuk kata kerja aktif (misalnya: Muhammad memukul bola). Sementara Na'ibul Fa'il adalah subjek untuk kata kerja pasif (misalnya: Bola itu dipukul).
2. Apa bedanya Fa'il dengan Mubtada'?
Keduanya sama-sama isim marfu', namun beda posisi dan fungsi. Fa'il adalah subjek yang terletak setelah kata kerja dalam kalimat verbal (Jumlah Fi'liyyah). Mubtada' adalah subjek yang terletak di awal kalimat nominal (Jumlah Ismiyyah).
3. Bolehkah ada dua Fa'il untuk satu Fi'il?
Tidak. Setiap satu fi'il (kata kerja) hanya memiliki satu Fa'il. Jika ada dua pelaku atau lebih, mereka dihubungkan dengan huruf penghubung seperti وَ
(dan), dan isim setelah وَ
disebut ma'thuf (mengikuti i'rab Fa'il). Contoh: جَاءَ زَيْدٌ وَعَمْرٌ
(Zaid dan Amr telah datang). Fa'il-nya hanya زَيْدٌ
.
Kesimpulan
Memahami Fa'il adalah langkah raksasa dalam perjalanan Anda menguasai bahasa Arab. Dengan mengingat poin-poin kunci berikut, Anda akan semakin percaya diri dalam menganalisis dan menyusun kalimat:
- Definisi: Fa'il adalah isim marfu' yang menjadi pelaku perbuatan dalam kalimat kerja aktif.
- Hukum I'rab: Fa'il selalu dan selamanya marfu' (rafa'). Kenali tanda-tanda rafa'-nya (dhammah, alif, wawu).
- Jenis: Fa'il bisa tampak jelas (zhahir), berupa kata ganti (dhamir), atau bahkan frasa yang ditakwil (mashdar muawwal).
- Kaidah Posisi: Fa'il harus selalu datang setelah kata kerjanya.
Semoga panduan lengkap ini bermanfaat dan mencerahkan. Teruslah berlatih mengenali Fa'il dalam setiap teks bahasa Arab yang Anda baca. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar!
Posting Komentar untuk "Panduan Terlengkap Fa'il dalam Ilmu Nahwu (Pengertian, I'rab, Jenis, dan Kaidah Penting)"